Masalah dekorasi ruang sempit memang merupakan topik yang ‘menggemaskan’, karena dibahas sepanjang apapun, tetap ada saja orang yang kurang cermat dalam menata rumahnya. Inti masalah tidak bisa kita lempar begitu saja pada ukuran rumah. Memang kita mau apa kalau rumah dan lahan yang ada berukuran kecil?
Jadi, mari mulai sekarang kita ubah sudut pandang dan poin masalah. Sekarang saatnya introspeksi diri dan bertanya: sudahkah kita menata rumah kecil ini dengan benar? Ternyata, setidaknya ada 5 kebiasaan buruk yang sering dilakukan saat menata rumah berukuran kecil.
1. Tidak memaksimalkan ruang yang ada
Masih ada space di kolong tempat tidur, di atas pintu, di atas wardrobe, di bawah wastafel, di bawah kursi, di atas tempat tidur, dan di tempat-tempat lainnya. Ketika berurusan dengan ruang yang kecil, itu artinya kita sudah tidak lagi membahas horizontal storage, melainkan vertical. Menolehlah ke atas dan ke bawah, pasti tempat penyimpanan itu masih ada.
2. Memilih furnitur ‘raksasa’
Kalau Anda merasa ruangan sesak tetapi masih memilih meja, sofa, dan ranjang yang tidak proporsional, apakah kita masih bisa menyalahkan ukuran rumah? Memang sofa dan ranjang yang besar itu sangat menarik dan nyaman untuk istirahat. Tetapi di rumah, Anda tidak hanya melakukan aktivitas tidur. Memilih furnitur raksasa pasti akan mengganggu Anda bergerak.
3. Memiliki banyak barang
Tidak ada salahnya Anda ingin membeli ini dan itu. Memang kadang-kadang kita membutuhkan banyak piring, gelas, dan toples camilan untuk memberi suguhan pada tamu. Tapi, perlukah mengoleksi itu semua? Perlukah membeli semua yang ada di toko, meskipun sedang diskon 90% sekalipun? Perlukah menyimpan baju-baju lama yang sudah layak ‘dimuseumkan’? Kenyataannya, semua yang Anda beli dan semua yang Anda simpan, itulah yang membuat rumah Anda sempit.
4. Tidak membuat rencana
Sering kali keputusan untuk membeli apartemen atau rumah berukuran kecil tidak disertai dengan rencana penataan yang jelas. Tidak membuat rencana penataan bisa menimbulkan efek domino: membeli furnitur sembarangan, menaruh perkakas sembarangan, mendekorasi serampangan, dan seterusnya, hingga akhirnya terciptalah ketidaknyamanan. Jadi, masihkah Anda enggan membuat rencana penataan dan dekorasi?
5. Tidak memiliki empty space
Yang membuat ruang sempit terasa sesak adalah karena sama sekali tidak ada empty space, zona tempat kita bisa mersa lega. Zona untuk mata beristirahat tanpa melihat tumpukan barang yang melelahkan pandangan. Memang terkesan kontradiktif dengan poin pertama. Maksudnya adalah, Anda harus bisa menata, di mana bisa menumpuk dan memaksimalkan ruang, serta di mana kita tidak perlu meletakkan banyak barang. Contoh menciptakan empty space adalah meletakkan buku-buku dan alat tulis secara rapi di kolong tempat tidur. Sementara, bebaskan ruang di samping ranjang agar tetap kosong, tanpa meja, tanpa tumpukan buku, bahkan tanpa lukisan. Dengan demikian, Anda bisa beristirahat dengan nyaman.
Selain 5 kesalahan di atas, ada satu lagi kesalahan yang sebenarnya tidak masuk akal yaitu kemalasan mendekorasi dan menata rumah. Yah, kalau sudah begitu, mau bagaimana lagi? Memang untuk mendapatkan rumah yang cantik, kita harus rajin menatanya dan sedikit mengeluarkan kocek tambahan untuk meng-customize isi rumah. Setuju?
Ada satu quote yang diyakini oleh para interior designer untuk mengatasi penataan ruang sempit “Berapa jumlah yang masuk, sebanyak itulah jumlah yang harus keluar.” Artinya, jika Anda membeli atau memasukkan barang baru, maka harus ada barang lain yang dikeluarkan, dengan volume yang sama. Dengan demikian, tidak akan ada penumpukan barang di rumah kecil Anda. Bagaimana menurut Anda? Ada saran lain? Kami tunggu pendapat Anda di kolom komentar.